Senin, 19 Januari 2015

Cerpen Pertama

-- Monday, 19 January 2015 -----------------------Pertama, gue pengen bilang, Selamat Tahun Baru 2015(walo udah lewat 19day's)
Cerpen ini dibuat dengan sedikit ga jelas digabung dengan ke Ahlian dan ke Pribadian yang ngaco juga, udah penasaran, enggak? yaudah pencet -> Alt+F4 Oke? sumpah demi allah saya akan baca Cerpen di Blog ini. apa? kalian bilang apa? yaudah, kalian udah janji jadi baca ya? *BLEE/ISENG*, yaudah langsung aja liat kebawah, jangan kebelakang kalo gak tahan lambaikan tangan aja kekamera.

Perhatian : ingat didalam Cerpen sebenarnya tidak ada kata yang ada didalam Kurung, anggaplah itu komentar atau yang ada dipikiran gue saat nulis cerpen ini, salah saat ngetik.


Pandu
Gamers Islamic

Pandu adalah anak yang suka bermain Game, anak tunggal yang selalu tak mengenal waktu saat pertama kali mengenal  Game,dia jarang keluar rumah untuk berinteraksi bersama teman-temannya, bangun pagi dia bermain Game, pulang sekolah dia bermain Game, dari SMP rutinitasnya selalu saja bermain Game, sepanjang liburan dia bermain Game, selama bulan puasa dia bermain Game, tapi sempat berhenti beberapa hari karena laptopnya Error, dan setelah Laptopnya di Service kembali dia lanjutkan bermain Gamenya.(Game everywhere :v)

Dirumah dia tinggal hanya bersama ayahnya, Ayahnya yang banyak sekali waktu yang dihabiskan untuk bekerja,  tetapi ayahnya bisa membagi waktu untuk Sholat, Mengaji. Ayahnya pernah mengajak Pandu untuk Sholat kemesjid, tetapi  Pandu sering mengabaikannya dan bilang kepada ayahnya kalau Game yang sedang dia mainkan itu tidak bisa di Pause. Karena Ayahnya yang  ingin anaknya bahagia, tak sampai hati untuk memaksa Pandu karena Pandu anak satu satunya yang dimilikinya.(jadi maksudnya gini, ayahnya itu gak pengen anaknya terganggu memang seharusnya bisa dipaksa, tapi ayahnya itu tidak bisa memake kekerasan kepada anaknya, walau secara halus tidak berhasil, lalu Ayahnya hanya berharap lewat Doa kepada Allah SWT, wess tumbennn banget gue kayak gini. :'''v)


Dan dia pergi kesekolah, saat Pesantren Kilat, Pada bulan Ramadhan, dia melihat temannya yang bernama Rura(kenapa Rura? karena itu adalah Nama Tengah Gue :3), yang sedang mengaji, suaranya itu enak didengar(Terserah guelah! yang buat cerpen siapa? *Mueheheheh), lalu Pandu mendekatinya dan memintanya untuk mengajarinya untuk mengaji yang lebik baik, lalu Rura menerima Pandu dengan senang hati untuk mengajarinya mengaji(kata gue apa tadi? yang buat siapa? *Mueheheheh), waktu demi waktu berlalu(sumfah ini Lebay banget bagi gue :v) dan setelah lama dia belajar, sampailah Adzan Dzuhur berkumandang, lalu Rura mengajak Pandu untuk Sholat Dzuhur(gue dong :3), dan pada Akhirnya Pandu tertanam niat untuk Sholat dari saat berteman dengan Rura, saat sesudah Sholat, Rura mengajak Pandu mengaji lagi(keren kan gue di Cerpen ini?), dan pada saat itu Ayahnya Pandu melihat Anaknya dengan Rura, dan saat mereka sudah pulang, dan saat dirumah Pandu ditanya sama Ayahnya, ayahnya berkata “Teman kamu itu siapa?”, “dia Rura yah” kata Pandu, lalu Ayahnya berkata “Kenapa kamu tidak mengajak dia datang kerumah?”, dan Pandu terdiam sambil tersenyum. dan pada keesokan harinya saat disekolah Pandu mengajak Rura untuk mampir kerumahnya untuk bermain Game, dan Rura menerima dengan senang hati.

Dan saat dirumah Pandu, ternyata Rura juga seorang Gamers, sama seperti Pandu, tetapi Rura, Selalu ingat dengan waktu, Rura bisa membagi waktunya untuk Sholat, Mengaji, dan Belajar. Hampir semua Game yang dimainkan Pandu itu pernah dimainkan oleh Rura dirumah. Saat itu mereka memainkan berbagai Jenis Game dari Game Action, Rage sampai Horror,  mereka berkonsentrasi, Kaget, Tegang, Ketakutan, Ketawa(kapan ya gue ketemu teman kayak gitu? pernah sih ada tapi kenapa dia harus pindah rumah ke Jakarta?*sambil nangis). Dan sampai lah pada waktunya dan berkumandang Adzan Ashar, dulu saat disekolah Rura yang mengajak, sekarang Pandu yang mengajak Rura untuk Sholat Ashar, dan Bahkan juga mengajak Ayahnya untuk Sholat ke Mesjid Bersama. Dan Saat Sujud Ayahnya sempat meneteskan air mata, karena Doanya telah terkabul agar anaknya akan selalu dijalan Engkau ya Allah, Ayahnya Pandu bersyukur atas semua yang diberikan Allah SWT.

(SAATNYA GUE CURHAT!!!)
Mulai hari itulah Hari-hari Pandu berubah karena bertemunya dengan Rura, Tapi semua itu tidak akan terjadi jika tidak sesuai dengan kehendak Allah SWT, jadi mulai sekarang biasakanlah kalian Sholat tepat waktu seperti Rura, jangan pernah mencoba melalaikan waktu Sholat, apalagi Meninggalkan Sholat Seperti Pandu, tapi sekarang Pandu berubah karena bertemunya dengan Rura Karena jalan ALLAH SWT. Marilah kita bersyukur kepada ALLAH SWT.

Sumvah gue baru kali ini nulis cerpen islamic kayak gini, dengan menyangkutkan ke ahlian gue dan ke pribadian gue, ke ahlian gue itu ya main Game :v kalo ke Pribadian ya kalian udah tau lah? ada paragraf pertama. BUKANN!! , Ke Pribadian gue itu ya SHOLAT. oke yaudah berhubung sudah larut malam, jadi gue pengen tidur, ya semoga ketemu gue :'v, Selamat Malam
Assalamu'alaikum Wr.Wb