Kamis, 13 Juli 2017

Putus Cinta?

-- Thursday, 13 July 2017 -----------------------
Tadi... abis nonton film Koala Kumal... soalnya saat kelas XII tadi aku bener-bener coba buat serius untuk belajar... ya jadi di henti dulu kegiatan gituan.


Post kemarin kan aku abis sedikit review Hangout yaitu salah satu film Raditya Dika (yang gak pernah aku bilang “mirip kek-” sekali pun), nah terus tadi aku abis selesai nonton salah satu Filmnya Raditya Dika. Yaitu Koala Kumal. Yang bukunya aku beli setelah rilisannya keluar dan baru kebaca beberapa halaman, tapi Filmnya udah di tonton. btw ga papa kan gak di sensor, lagian blog ini pasti masih menjadi batu loncat beberapa orang. Nah back to topic.


Di Film ini, lagi-lagi aku merasakan “Hal itu lagi”, yah pastilah karena ini tentang Cinta, salah satu misteri dunia yang masih belum ku mengerti, seperti Dika bilang, “waktu itu koala yang biasa tinggal di Hutan sebut saja tempat tinggalnya lagi pergi ke suatu tempat dengan waktu yang lama, tapi setelah pulang ke tempat tinggalnya, tempat itu sudah di gundulin. Tempat itu sudah berubah... tidak seperti dahulu.”


Sebenernya sih aku denger itu udah lama banget, udah beberapa tahun... lupa aku berapa tahun, tapi sekarang abis nonton filmnya... perasaannya itu kek “oh iya, kenapa aku melupakan kalimat ini?”. sebuah kalimat yang pernah membuatku terlihat kuat, layaknya sehabis putus cinta. Putus Cinta yang ku rasain selama SMA kalo ga salah, paling waktu itu aku suka sama seseorang terus aku coba cari info di Instagramnya dan ternyata dia udah punya pacar, lalu pada akhirnya aku galau 3 bulan. Apakah itu sudah layak di sebut Putus Cinta?


Ngomong-ngomong soal Putus Cinta, kenapa aku Jatuh Cinta dengan dia, apakah karena itu sudah sifat alami manusia yang pasti punya ketertarikan kepada lawan jenisnya? Aku rasa begitu. Kalo udah bahas cinta ini, aku kadang kurang niat... entah kenapa. Dan mungkin aku bakal coba sesuatu, kek misalnya kalo kebetulan ketemu udah nyampe 3 kali. Nah berarti itu Gila banget.


Entahlah... kalo mikirin cinta aku seriusnya bisa 2x dari pada soal yang muter otak. Karena aku sering terlamun kalo mikirin cinta, beda lagi sama soal matematika, aku malah terus-terusan mencoba mencari jawaban yang benar dengan mencocokan segala metode yang pernah di ajarkan. Aku melakukan tersebut karena pernah di ajarkan, dan aku mencoba menerapkan apa yang aku pelajari... jarang banget jawab 1 soal itu lebih 5 menit. Sekarang udah Lulus ini pun aku malah makin sering baca-baca soal Matematika SMA khususnya jurusan IPS gitu, dan beberapa teori Geografi, sejarah berbagai negara, dan tidak lupa juga Mata Pelajaran Favorite aku “Sosiologi”.


Umm btw nyimpang dikit bahas cinta ya. Buat kalian yang anak IPS, kalian itu... ga perlu lah mikir kalo kalian itu unggulan IPA dari pada kalian, kalian itu sama aja kek anak IPA. Yang bikin kalian beda saat berada di lingkungan IPA itu karena kalian udah termakan Gengsi “yah aku anak IPS”. Coba kalian syukuri, dan lagian menurutku masuk IPS itu lebih bagus dari pada IPA, tapi bukan berarti aku kek ngerendahi anak IPA sih, Cuma aku hanya ingin ngehilangin kalimat kek “Anak IPA > IPS”. Karena aku pikir anak IPA sama IPS itu sama aja deh. Apa? Anak IPS banyak yang nakal? Kek anak IPA gak ada yang nakal aja... karena pada dasarnya anak IPS sama IPA itu hanyalah manusia biasa yang tak sempurna dan pasti melakukan kesalahan. Tapi yang harus mereka lakukan menurutku mungkin seperti “jangan menyerah”, atau seperti kalimat yang terus membangkitkan jiwa ku saat terpuruk. Yaitu “You Say Run”. Kalimat ini aku dapat dari Anime My Hero Academia atau biasa di bilang Boku no Hero Academia. Di dalam anime tersebut ada sebuah Background Music gitu, yang judulnya You Say Run. Nah setiap denger Music itu entah kenapa kalimat seperti “hah? Segitu doang? Ga sanggup? Mau Kemana?” gitu tiba-tiba melesat di otakku, dan membuatku pantang mundur. Memberiku kekuatan kembali. Entah kenapa kalimat itu memberiku sebuah Air Terjun Motivasi, atau kalo di ibaratin lagi, kek sebuah bintang atau Cahaya warna warni yang jatuh langsung dari langit. Btw keknya kepanjangan deh oot dari Cinta. Oke kita bahas cinta-cintaan lagi.


Balik lagi, ibarat misteri film populer, menurutku cinta lebih sulit lagi misterinya dari pada film-film misteri yang pernah aku tonton, soalnya kalo nonton film misteri itu kan di sepanjang jalan pasti bakal dapat clue atau beberapa kepingan suatu jawaban. Sedangkan menurutuku Cinta ini ga ada clue atau kepingan nya itu. Aku selalu kesulitan kalo sudah masalah cinta, yah mungkin saat ini aku lebih milih belajar teori logika gitu daripada diskusi cinta-cintaan. Eeeh btw maksud cinta-cintaan yang aku omongin ini bukan kek di FTV gitu, yang ga taunya abis di copet, eeh di endingnya malah jadian mereka. Jadi dari beberapa kalimat tadi... apakah aku sudah mendapatkan sebuah clue atau kepingan sebuah jawaban? Bahwa pernyataan sebuah Cinta itu termasuk hal yang kurang logis? Yah mungkin ya kalo cerita cintanya itu settingan. Kalo di kenyataan malah gak kebayang jadinya.


Btw, omongan aku dari tadi ngelantur banget ya? Kek ga ada hubungannya sama sekali sama Cinta? Terus selalu keluar topik pembicaraan? Yah mau gimana lagi, mungkin itu pengetahuan ku tentang cinta. Aku sering banget sedih kalo bahas cinta, karena yaa... ibaratnya itu kalo aku suka sama dia, terus gimana kalo ternyata dia suka sama seseorang atau ternyata sama sahabat kalian? Atau apakah orang yang sama-sama patah hati itu bisa bersatu? Atau bilang saja orang yang ditinggalin ketemu dengan orang yang juga mengalami hal yang sama, apakah mereka pantas atau lebih baik menyatu? Yah aku rasa tidak... layaknya abis nonton Koala Kumal tadi. Aku mungkin sudah sedikit bisa melihat tentang drama cinta-cintaan ini.

Tidak ada komentar: